Kereta penghubung Stasiun Padalarang menuju kota Bandung menggunakan lintasan kereta yang sudah aktif dan memiliki banyak simpang sebidang dengan jalur kendaraan beroda. Dengan beroperasinya kereta cepat Whoosh, frekuensi kereta penghubung akan meningkat dan menambah konflik antar moda pada simpang sebidang. Untuk mengurangi resiko keterlambatan dan kecelakaan, akan dibangun simpang tak sebidang antar kereta penghubung dan kendaraan beroda. Dengan menggunakan simpang tak sebidang, maka kendaraan beroda juga tidak perlu persinyalan yang dapat mengurangi volume arus lalu lintas, salah satunya pada simpang dekat stasiun Ciroyom.
Pengecoran jalan layang beton in situ memiliki beberapa pilihan untuk perancah dan bekisting yang akan digunakan. Beban beton basah harus disalurkan pada struktur sementara yang cukup kuat, hal ini bisa dilakukan dengan pemindahan beban dengan profil ataupun bracket pada struktur kolom, atau pada shoring di tanah dasar.
Pemilihan metode apapun harus didukung dengan perhitungan dan desian yang tepat sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan perencanaan struktur sementara yang tepat, keselamatan dan Kesehatan kerja secara otomatis juga dapat direncanakan.
Sesuai dengan standard AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) untuk menjaga keselamatan kerja dan mempertimbangkan kelalaian minor, perencanaan shoring vertical menggunakan faktor keselamatan 2,5 sehingga shoring tidak direncanakan mencapai kapasitas maksimalnya.
Source: technokonstruksi.com